Sementara buku putih yang merupakan dokumen berisi catatn proyek mengenai konsep aset kripto, sekaligus laman dari SQUID telah menghilang saat ini, meski salinannya masih beredar secara online. Twitter untuk sementara juga membatasi akun SQUID karena aktivitas yang mencurigakan.
Bernard mengatakan, dia telah menghubungi FBI serta Komisi Sekuritas dan Bursa tentang investasinya yang hilang. Dia juga telah menghubungi tim di belakang token tersebut, serta CoinMarketCap milik Binance, yang mencantumkan koin di situs webnya. Namun keduanya tidak bertanggung jawab atas kehilangan tersebut.
Bernard yang mengaku punya banyak pengalaman dalam kripto dan komputer juga menyalahkan media atas investasinya di Squid Game. "Di ruang perdagangan ini, semua orang akan terburu-buru dan terkadang Anda merasakan FOMO," ujarnya.
Perasaan FOMO atau rasa takut ketinggalan, adalah sentimen umum di antara pedagang kripto yang berinvestasi di altcoin tahap awal, di mana mereka ingin sekali mendapat untung besar dan cepat atas investasinya.
(Dani Jumadil Akhir)