Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengejutkan! Gegara Bunga Harga Sewa Pesawat Garuda Termahal di Dunia

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 12 November 2021 |19:39 WIB
Mengejutkan! <i>Gegara</i> Bunga Harga Sewa Pesawat Garuda Termahal di Dunia
Garuda Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, mengakui sejak awal permasalahan bunga biaya sewa pesawat sudah diketahui.

Perkara itu pun langsung didiskusikan antara manajemen dan lessor. Akan tetapi, lessor berhasil mematok bunga sewa pesawat Garuda Indonesia hingga mencapai 24,7% atau empat kali lipat paling tinggi di dunia.

"Dari awal kami bergabung dan melihat, di hari pertama juga kami melihat ini ada problem (sewa pesawat) ini harus dibicarakan. Karena ini very serious karena kita nomor satu paling tinggi," ujarnya, Jumat (12/11/2021).

Di awal pembicaraan kedua pihak, perusahaan penyewa justru mempertegas patokan bunga sewa yang diberikan kepada maskapai penerbangan pelat merah itu. Dimana, bunga yang diberikan untuk memperoleh keuntungan bisnis.

Baca Juga: Bos Garuda Buka-bukaan Tak Sanggup Bayar Biaya Sewa Pesawat

"Memang pertanyaan atau diskusi atau tanya jawab yang kami lakukan, mereka (lessor) mengatakan kalau orang lain jual harvard Rp 1 miliar dan Anda jual Rp 2 miliar, ya pantas dong saya sewa ke Anda 2 kali lipat," ungkap Irfan mencontohkan.

Namun, sejak 2012-2014 masing-masing pesawat yang sudah disewakan lessor tidak dikenakan bunga. Emiten dengan kode saham GIAA justru membayar sewa bulanan dengan jangka waktu sewa selama 8-12 tahun lamanya.

Baca Juga: Nasib Garuda Indonesia di Tangan Kreditur Asing

Irfan sendiri enggan merinci secara pasti waktu pemberlakuan bunga sewa pesawat sebesar 24,7 persen yang ditetapkan lessor. Menurutnya, pada 2020 tunggakan manajemen kepada lessor mencapai USD 854 juta atau setara Rp 12,1 triliun. Nilai itu merupakan harga sewa dan di luar bunga sewa.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement