Penguatan baru dalam dolar pada awal pekan ini menyuntikkan kehidupan baru ke pasar volatilitas mata uang yang hampir mati, karena para pedagang telah berebut membeli opsi guna melindungi diri mereka dari penguatan dolar lebih lanjut. Indeks volatilitas mata uang mencapai level tertinggi baru enam bulan pada Jumat (12/11/2021).
Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga pertama pada Juli dan kemungkinan besar akan terjadi lagi pada November. Data CME menetapkan kemungkinan 50% kenaikan suku bunga pada saat itu, dibandingkan dengan kurang dari 30% sebulan sebelumnya.
Investor menjadi semakin bearish pada prospek mata uang tunggal karena Bank Sentral Eropa tampaknya tidak mungkin mengubah pengaturan kebijakannya yang sangat dovish dalam waktu dekat dengan latar belakang ekonomi yang melambat.
Sterling bullish menerima sedikit penangguhan hukuman pada Jumat (12/11/2021) karena pound/dolar rebound setelah mencapai terendah baru 2021, meskipun kenaikan tersebut mungkin hanya menawarkan pelipur lara sementara karena faktor teknis dan fundamental menunjukkan penurunan lebih lanjut.
Sterling terakhir naik 0,39% terhadap dolar. Sterling menguat di pagi hari karena dolar melemah dan setelah Uni Eropa mengatakan berkomitmen untuk mencapai kesepakatan dengan Inggris mengenai Irlandia Utara.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko naik 0,53% pada 0,733 dolar AS setelah sebelumnya tenggelam serendah 0,7277 dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)