JAKARTA - Bank Indonesia memaparkan lima kebijakan yang bisa memperkuat pemulihan ekonomi. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional, ada satu prasyarat, yaitu vaksinasi dan pembukaan sektor-sektor ekonomi.
"Pertama transformasi sektor riil. Kedua, stimulus fiskal dan moneter. Ketiga, kredit dan transformasi keuangan. Keempat, digitalisasi ekonomi keuangan, dan kelima ekonomi keuangan inklusif dan hijau," ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan BI 2021 secara virtual di Jakarta, Kamis(24/11/2021).
Baca Juga:Wapres Ma'ruf Sebut Indonesia dalam Fase Kritikal Pemulihan Ekonomi
Dia mengatakan, ini sangat penting agar imunitas massa segera tercapai dan lebih banyak sektor dibuka kembali, supaya ekonomi segera pulih dan dalam jangka panjang, pertumbuhan kembali lebih tinggi menuju Indonesia maju.
"Sinergi vaksinasi dan pembukaan ekonomi dapat fokus pada 24 subsektor prioritas, 8 di antaranya adalah makanan dan minuman, kimia, otomotif, karet, kertas, logam dasar, TPT, dan alas kaki, dan tentu saja UMKM," tegas Perry.
Baca Juga: Upaya Pemulihan Ekonomi, Negara Berkembang Masih Berjuang Dapat Akses Vaksin
Respon kebijakan pertama akselerasi transformasi sektor prioritas melalui implementasi proyek strategis nasional dan UU Cipta Kerja, kemudahan peraturan dan perizinan, promosi, investasi, dan perdagangan.
"Respon kedua, sinergi stimulus fiskal dan moneter. Sebagaimana diketahui, defisit fiskal APBN 2022 4,6% PDB, belanja negara Rp2.714,2 triliun di antaranya anggaran kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur tentu saja membutuhkan pembiayaan Rp868 triliun," terangnya.