PADANG - Penjualan batik sepanjang pandemi sangat brrdampak. Hal tersebut dirasakan penjualan Rumah Kain dan Batik Tanah Liek, Padang.
Owner Rumah Kain dan Batik Tanah Liek, Fitra Lusia mengungkapkan bahwa selama pandemi kain batik hanya ditumpuk di galeri. Penjualan pun sangat turun dari kondisi normal.
"Covid sangat berdampak. Penjualan turun 20-30%. Barang ditumpuk sampai ribuan," ujarnya, di Padang, Kamis (24/11/2021).
Baca Juga:Â Siap-Siap! Perusahaan Bakal Dikenai Pajak Karbon
Dirinya mengaku dalam kondisi normal penjualan batik bisa mencapai Rp200 juta per bulan. Adapun harga batik di Rumah Kain dan Batik Tanah Liek berkisar Rp200 ribu hingga Rp5 juta.
"Alhamdulillah dua sampai tiga bulan ini mulai ramai. Dulu penjualam bisa Rp200 juta, sekarang sudah Rp100 juta," ujarnya.
Dia mengungkapkan, batiknya mayoritas dijual di dalam negeri. Meski sebelum pandemi sudah dikirm ke Malaysia hingga Qatar.
Baca Juga:Â Buka GIIAS 2021, Menko Airangga: Dorong Berbagai Industri
"Lebih banyak domestik, batik kita dijadikan sovenir. Lalu ada seragam dinas,"ujarnya.