JAKARTA – Indonesia menargetkan hasil kerja sama dalam penyelenggaraan presidensi KTT G20. Penyelenggaraan G20 2022 ditargetkan mampu menyelesaikan situasi unbalance yang terjadi di dunia pasca pandemi Covid-19.
“Pemulihan kesehatan dan ekonomi pascapandemi Covid-19 yang terjadi secara tidak merata merupakan tantangan bagi semua negara. Indonesia akan menjadikan isu ketidakseimbangan dalam pemulihan kesehatan, akses terhadap vaksin, dan pemulihan ekonomi global sebagai isu prioritas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip Sabtu (27/11/2021).
Baca Juga: Transisi Energi, Menko Airlangga Dorong Perbankan Biayai Proyek Ramah Lingkungan
KTT G20 tahun 2022 akan fokus dalam pembahasan isu-isu prioritas seperti pemulihan ekonomi dan kesehatan yang inklusif dan transformasi ekonomi berbasis digital. Perbedaan regulasi tiap-tiap negara tentunya akan menghambat pemulihan ekonomi global secara merata. Selain itu, Indonesia juga akan mengangkat isu keseimbangan dalam akses teknologi dan dana untuk mempercepat pengembangan energi berkelanjutan. “Momentum penyelenggaraan G20 tahun 2022 akan dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan diplomasi ekonomi dengan menyusun comprehensive action plan untuk isu ekonomi dan kesehatan global pascapandemi,” jelas Airlangga.
Baca Juga: Menko Airlangga Paparkan Peran Penting Perbankan Dalam Mengakselerasi Transisi Ekonomi Rendah Karbon
Presidensi G20 Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Indonesia menilai forum G20 harus berfokus pada penguatan kerja sama multilateral untuk memastikan terjadinya keseimbangan dalam pertumbuhan ekonomi di setiap negara. “Indonesia memandang G20 harus difokuskan pada penguatan multilateralisme dan kemitraan global yang efektif untuk memastikan keseimbangan kepentingan antara negara maju dan berkembang,” ujar Airlangga.
(kmj)