JAKARTA - Profesi ini tidak bisa digantikan robot AI atau artificial intelligence (AI). Isu penggunaan robot AI pun sedang ramai di Tanah Air , di mana ada rencana menggantikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan robot kecerdasan buatan.
Teknologi pun terus berkembang dan menciptakan robot di berbagai bidang pekerjaan. Namun, 10 profesi ini hampir tak bisa digantikan oleh robot
Berikut daftar 10 profesi tersebut seperti dirangkum Okezone pada Senin (29/11/2021):
1. Desainer
Kita tentunya sering melihat desain-desain pakaian yang sangat menarik perhatian dan berjiwa seni. Hal itu tentulah hasil tangan dari desainer andal yang menggunakan perasaannya dalam menciptakan keindahan desain.
Baca Juga: Diganti dengan Robot, Jumlah PNS di RI Tak Akan Gemuk
Pola-pola hasil desain mungkin dapat dijahit dengan sempurna melalui mesin. Namun, hanya manusia yang hingga kini dapat membuat "rasa" melalui visual.
2. Dokter
Pekerjaan yang satu ini memang jadi impian sejuta umat. Tenang, dokter tak bisa sepenuhnya digantikan oleh kekuatan robot, meski mereka sudah sangat maju di bidang medis.
Dewasa ini, robot sudah bisa mendiagnosis suatu penyakit hanya melalui ponsel. Namun, untuk mengerjakan berbagai tugas lainnya, hanya dokter "manusia" yang bisa.
3. Penulis
Para penulis dapat terus berkarya dan tak usah takut tergantikan oleh robot. Pasalnya, meski AI diyakini bisa mengenal pola bahasa dan menyusun kalimat, hanya itulah yang mereka bisa.
Baca Juga: PNS Mau Digantikan Robot, 2 Jabatan Ini Sudah Tamat
Robot belum bisa menciptakan kisah luar biasa seperti JK Rowling atau penulis Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Mereka tak memiliki rasa dan tak kenal seluk-beluk hati tiap manusia yang berbeda-beda.
4. Psikolog
Profesi yang satu ini erat kaitannya dengan empati dan rasa memahami manusia yang tinggi. Seperti sifat robot sebelumnya, apakah Anda yakin mereka bisa diajak curhat dengan benar?
Siri ataupun Alexa mungkin bisa menjawab pertanyaan Anda dengan masuk akal, tetapi "hati" mereka tak pernah sama dengan kita. Mereka menjawab berdasarkan data dan program.
5. Polisi
Wacana polisi atau pengawas mungkin kerap Anda lihat melalui film atau tayangan televisi. Namun, agaknya mereka tak bisa menggantikan kerja polisi sungguhan.
Meskipun Shanghai Hiao University bisa menciptakan program yang bisa melihat sifat jahat seseorang, program itu mengidentifikasinya melalui ciri wajah seperti ekspresi dan lengkung bibir.
Hal itu tentunya menciptakan banyak kontra. Sebab, orang dengan ekspresi yang terkesan "galak" atau "jahat" bukan selalu pelaku kriminal.
6. Hakim
Mengutip Top Tenz, University College London berhasil membuat suatu algoritma yang bisa memprediksi hasil sebuah kasus dengan hasil yang 79% benar.
Namun, bisa-bisa orang tak bersalah dijebloskannya ke penjara karena akurasi yang kurang dari 100% ini.
7. Musisi
Para penggemar, apakah pernah terbayang jika foto musisi idola pada dinding kamar Anda memperlihatkan robot, bukan manusia?
Masih cukup jauh sampai musisi bisa tergantikan dengan robot, Memang, ada robot yang bisa membuat musik mereka sendiri, tetapi lagu-lagu itu adalah Marimba yang terkenal di Amerika Selatan dan lagu-lagu tradisional Irlandia.
8. Guru Seni
Tahukah Anda bahwa tangan robot hanya bisa bekerja dengan kemampuan setara anak berumur 4 tahun? Mereka cukup lemah dan kurang baik dalam mengidentifikasi suatu karya seni.
Oleh sebab itu, tentu saja guru seni belum bisa digantikan oleh robot.
9. Pemuka Agama
Sudah pasti, robot tak peka terhadap kepercayaan. Mereka berfungsi berdasarkan fakta dan data.
Jadi, robot tak mungkin menggantikan profesi pemuka agama. Bahkan, studi oleh The Future of Employment juga mengatakan hal serupa, bahwa hanya ada kemungkinan kurang dari 1% bahwa robot bisa menggantikan pemuka agama.
10. Atlet
Pada 2018 lalu, diadakan sebuah kompetisi ski robot dalam Olimpiade Musim Dingin. Namun, pada akhirnya, para pemilik berbondong-bondong mengejar robot mereka yang terguling di bukit yang sangat landai.
Pastinya, robot tersebut perlu diperbaiki akibat risiko kerusakan saat kompetisi itu. Sepertinya, robot masih jauh dari menggantikan atlet profesional.
(Feby Novalius)