JAKARTA - Raksasa penyedia jasa transportasi, logistik, dan delivery, Grab berencana melakukan pencatatan saham perdana atau IPO di Bursa Saham Amerika Serikat.
Setelah merger dengan Altimeter yang notabene merupakan perusahaan cangkang atau special purpose acquisition company (SPAC) senilai USD40 miliar. Saham Grab akan diperdagangkan dengan menggunakan kode saham 'GRAB'.
Baca Juga:Â IPO, Cat Avian Tawarkan 6,2 Miliar Pasang Harga Rp930/Saham
Listing di Wall Street menjadi titik tertinggi bagi perusahaan asal Singapura berusia sembilan tahun tersebut, yang memulai operasi awalnya sebagai aplikasi ride-hailing, dan kini sudah merambah di 400 kota di delapan negara dengan menawarkan pelayanan pengiriman makanan, pembayaran, asuransi, hingga produk investasi.
"Listing ini akan jadi fokus utama bagi pasar, khususnya bakal memberi potensi persaingan yang semakin agresif ke depan," Analis Smartkarma, Angus Mackintosh, dilansir Reuters, Kamis (2/12/201).
Baca Juga:Â Melantai di BEI, Harga IPO Wira Global Solusi Dipatok Rp140/Saham
Saingan Grab tingkat regional seperti Sea, kemudian dari Indonesia ada Grup GoTo juga dikabarkan terus meningkat. Ini memberi sinyal volume perdagangan ekonomi digital di kawasan tersebut akan berlipat ganda menjadi USD360 miliar pada tahun 2025.
Grab didirikan oleh Anthony Tan, sekaligus ebagai chief executive-nya, dan Tan Hooi Ling, yang mengembangkan perusahaan yang berawal dari ide dalam kompetisi ventura Harvard Business School pada tahun 2011.
Sebagai CEO, Tan (39) telah memperluas layanan Grab setelah diluncurkan pada awalnya sebagai aplikasi taksi di Malaysia pada 2012, yang kemudian kantor pusatnya dipindahkan ke Singapura.