JAKARTA -– Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap ada 6 perusahaan BUMN yang IPO namun tidak efektif. Saat ini sudah ada 28 BUMN yang sudah mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia.
Kabar tersebut disampaikan Erick Thohir kepada Komisi VI DPR RI saat rapat kerja. Meski begitu, Erick enggan merinci nama-nama emiten tersebut.
Menurutnya, kebijakan IPO sejumlah perseroan negara itu merupakan keputusan pemegang saham terdahulu atau sebelum dirinya memimpin Kementerian BUMN. Namun, Erick mengaku akan tetap mengawal kinerja emiten di pasar modal.
Baca Juga: Daftar BUMN IPO dan Rights Issue 2021-2022
"Di sini ada isu-isu yang kami pelajari bahwa ini ada 28 BUMN yang sudah go publik, tetapi yang 6 tidak maksimal," ujar Erick, Kamis (2/12/2021).
Dia juga menyebut dalam waktu 2021-2020 ada sejumlah BUMN yang akan mencatatkan sahamnya di BEI. Namun, pihaknya terlebih dahulu mengkaji dan mempelajari sejumlah aspek dari perusahaan-perusahaan tersebut. Termasuk, dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan dan ekonomi nasional.
"Kita juga gak kau meng-IPO-kan BUMM yang tidak maksimal," kata dia.
Baca Juga: Erick Thohir Balas Pernyataan Ahok Soal BUMN
Adapun daftar BUMN yang melakukan IPO sepanjang 2021-2022 di antaranya. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero), PT Adhi Commuter Properti (ADCP). Perseroan akan mencatatkan saham di pasar perdana pada Desember 2021.
Erick mencatat, saat ini Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas tengah menunggu keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).