JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan untuk mengantisipasi kemunculan varian baru Covid-19, Omicron, Pemerintah telah mengambil langkah yakni dengan membatasi perjalanan 11 negara di Afrika. Selain itu, kebijakan dalam negeri tentang jumlah karantina juga telah ditingkatkan dan Pemerintah mendorong vaksinasi yang ditargetkan pada Q1 tahun 2022 untuk 208 juta sasaran telah selesai menerima vaksinasi secara lengkap.
“Per 2 Desember 2021, vaksinasi dosis 1 telah mencapai 67,65% atau 140,9 juta dosis, dan vaksinasi dosis ke-2 telah mencapai 46,73% atau 97,3 juta dosis. Mulai Januari tahun 2022, Pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis ketiga,” ungkap Menko Airlangga.
Baca Juga: WHO Kerahkan Tim ke Afsel untuk Atasi Varian Omicron
Dari sisi ekonomi, Menko Airlangga mengatakan bahwa Pemerintah mengedepankan kebijakan fiskal yang fleksibel, adaptif, dan responsif. Hal tersebut telah diterapkan melalui penyesuaian dan realokasi program PEN baik tahun 2020, 2021, dan berlanjut di tahun 2022. Hingga 26 November, realisasi PEN telah mencapai 67,4% dari total alokasi sebesar Rp744,77 triliun.
Pemerintah juga telah memberikan fasilitas bagi penanaman modal berupa tax holiday untuk memberikan kemudahan berusaha bagi industri pionir. Realisasi investasi oleh para penerima fasilitas tax holiday hingga tengah tahun ini telah mencapai Rp385,8 triliun dari jumlah rencana investasi sebesar Rp716,6 triliun.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Penularan Omicron 5 Kali Lebih Cepat dari Varian Delta, Hati-Hati!
Lokasi investasi tersebar di 22 provinsi dengan 6 kelompok industri mulai dari infrastruktur ekonomi, industri logam dasar hingga ekonomi digital. Saat ini, berbagai indikator utama ekonomi nasional telah menunjukkan tren positif. Indeks Keyakinan Konsumen pada Oktober tercatat sebesar 113,4 menunjukkan pulihnya kepercayaan dari sisi demand dan PMI Manufaktur yang berada pada zona ekspansif menunjukkan perbaikan di sisi supply.
Investasi hingga Q3 tahun 2021 juga meningkat, dimana realisasinya telah mencapai Rp659 triliun atau meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Sementara itu, adanya investasi di Indonesia saat ini juga mampu menciptakan lebih dari 900 ribu lapangan kerja.