JAKARTA - Harga emas naik lebih dari 1% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak naik setelah data pekerjaan bulanan AS jauh dari ekspektasi pasar dan kekhawatiran terhadap varian baru virus corona Omicron serta penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkatkan daya tarik logam safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange menguat USD21,2 atau 1,2% menjadi USD1.783,90 per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,9% menjadi USD1.785,29.
Baca Juga:Â Emas Antam Hari Ini Turun Rp3.000, Cek Daftar Harganya
"Emas diuntungkan dari pelarian ke aset aman karena investor khawatir tentang tapering Federal Reserve yang lebih cepat dan situasi Covid karena Delta dan Omicron menimbulkan risiko terhadap prospek pertumbuhan jangka pendek," Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, dikutip dari Antara, Sabtu (4/12/2021).
Baca Juga:Â Harga Emas Anjlok 1,2%, Investor Balik ke Aset Berisiko
"Kinerja emas akhir pekan signifikan karena bertepatan dengan perataan kurva yang mencakup ekspektasi tinggi untuk tapering Fed yang lebih cepat," ujarnya.
Sentimen di pasar keuangan yang lebih luas tetap lemah, karena data pekerjaan AS mengecewakan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Amerika Serikat menciptakan 210.000 pekerjaan baru pada November, lebih rendah dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 573.000 dan juga lebih rendah dari kenaikan 531.000 pada Oktober.