JAKARTA - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) angkat bicara soal seruan boikot JNE imbas lowongan kerja yang mengandung isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
Sebab, media sosial dihebohkan dengan tagar Boikot JNE seiring beredarnya pamflet online lowongan pekerjaan sebagai kurir JNE Express, yang mensyaratkan pelamar wajib beragama Islam dan dinilai warganet diskriminatif.
Lowongan kerja itu sebelumnya dibuka oleh JNE cabang Tamiang, Kalimantan Selatan yang dikelola CV Bangun Banua Lestari.
Baca Juga: Dihantam Isu Boikot JNE, Dirut: Kami Masih Tumbuh 15%
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dan nilai-nilai perusahaan yang menghargai keberagaman dan perbedaan.
โYa itu sebenarnya di luar pelanggaran SOP yang sudah ditetapkanperusahaan kami, karena itu kemarin sudah kami tangani dan untuk manajemen JNE secara tegas memberikan sanksi pemutusan hubungan kerja sama dengan pihak mitra dan kepada oknum karyawan yang terkait dengan kasus ini akan dilakukan pemutusan hubungan kerja,โ kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (8/12/2021).
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News