"Namun, dengan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi, risiko baru terus kembali bermunculan. Saya melihat risiko kenaikan inflasi yang tinggi di sejumlah negara yang mengalami pemulihan lebih cepat," tambahnya.
Dia pun menyoroti konsekuensi pemilihan kebijakan setiap negara untuk menghadapi risiko kenaikan harga. Namun, di satu sisi, inflasi Indonesia hingga saat ini masih dalam level yang terjaga.
"Dan tentu dalam sisi tekanan nilai tukar terhadap negara-negara yang kinerja ekonominya tidak baik akibat pandemi dan berlarut-larut, bahkan krisis seperti yang terjadi di Argentina dan Turki. Namun, demi mencegah terjadinya efek rambatan, Indonesia menyiapkan instrumen kebijakan untuk mengantisipasi dampak negatif sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)