Harta 50 Orang Terkaya Indonesia Tembus Rp2.316 Triliun, Bos Djarum Juaranya
JAKARTA - Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 4% tahun ini berkat meningkatnya komoditas ekspor. Kondisi ini berbanding terbalik dengan 2020 lalu yang justru menurun 2%.
Tolok ukur indeks pasar saham meningkat 19%. Hal tersebut membuat kekayan kolektif 50 orang terkaya Indonesia meningkat 21% dari USD133 miliar (Rp1.901,9 triliun) menjadi USD162 miliar (Rp2.316,6 triliun) dengan kurs Rp14.300 per USD.
Orang dalam daftar tersebut yang mengalami peningkatan jumlah kekayaan adalah kakak-beradik Robert Budi dan Michael Bambang Hartono. Total kekayaan keduanya adalah USD42,6 miliar (Rp609,1 triliun), meningkat USD3,8 miliar (Rp54,3 triliun) berkat kenaikan saham BCA.
Baca Juga: Kekayaan Bos Djarum Anjlok hingga Rp5,5 Triliun, Kok Bisa?
Sementara itu, Keluarga Widjaja harus merelakan hartanya berkurang dibanding tahun lalu. Karena rendahnya penjualan dan keuntungan dari bisnis kertasnya, mereka harus kehilangan USD2,2 miliar (Rp31,4 triliun). Total kekayaan mereka saat ini menjadi USD9,7 miliar (Rp138,7 triliun).
Di posisi ketiga, ada Anthoni Salim dengan bisnisnya yang kian melebarkan sayapnya, Salim Group. Kekayaannya bertambah 44% menjadi USD8,5 miliar (Rp121,5 triliun) yang bersumber dari investasinya di Emtek dan DCI Indonesia.
Baca Juga: Daftar 10 Miliarder Paling Dermawan di Asia
IPO yang dilakukan DCI Indonesia rupanya mendatangkan sederet nama baru ke dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia. Mereka adalah co-founder DCI, yaitu Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Nama pendatang baru lainnya yaitu John Kusuma yang memiliki salam di Bank Aladin Syariah.
Orang lain yang juga mendulang kekayaan dari sektor perbankan ialah Jerry Ng. Dia berada di posisi ke-12 daftar ini karena melakukan ekspansi Bank Jago. Kekayaannya kini berada di angka USD3,2 miliar (Rp45,7 triliun).
Satu nama yang kembali ke daftar ini adalah pendiri Harum Energy, Kiki Barki. Setelah menghilang dari daftar selama tujuh tahun, dia berada di posisi ke-27 dengan total kekayaan USD1,6 miliar (Rp22,8 triliun). Kenaikan hartanya ini tak lain dipicu oleh kenaikan harga batu bara.
(Taufik Fajar)
