JAKARTA — Indonesia memiliki bonus demografi dan potensi untuk masuk menjadi sepuluh besar negara ekonomi terbesar dunia 2030. Dalam waktu satu dekade pun proporsi penduduk usia produktif diperkirakan mencapai puncak yaitu sekitar 70%.
“Ibarat pedang bermata dua, bonus demografi justru akan berbalik menjadi bencana demografi, bila kita tidak mampu mengelola peluang yang ada. Tidak ada pilihan, kita harus meningkatkan kompetensi dan produktivitas penduduk usia produktif agar memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Menurut Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, pada acara Pelatihan Vokasi Award Tahun 2021, Kamis (16/12/2021).
Baca Juga:Â Kurangi Beban APBN, Menko Airlangga Dorong Creative Financing Biayai PSN
Maruf mengatakan Indonesia membutuhkan lebih dari 100 juta tenaga kerja terampil agar bonus demografi membawa manfaat bagi Indonesia. Meski tidak mudah, dia mengajak agar semua pihak melakukan upaya bersama
“Indonesia membutuhkan lebih dari 100 juta tenaga kerja terampil agar bonus demografi sungguh-sungguh membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Ini pekerjaan yang tidak mudah, tetapi harus terus kita upayakan bersama,” ujarnya.
Baca Juga:Â Ibaratkan Avengers dan Eternals, Erick Thohir Sebut RI Butuh Superhero
Lebih lanjut dia juga mengatakan bahwa sebagaimana amanat Presiden bahwa Indonesia harus segera keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Termasuk juga bangkit dari krisis ekonomi akibat pandemi.
“Kondisi pandemi harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan lompatan dan mengejar ketertinggalan. Termasuk dalam hal peningkatan kompetensi dan produktivitas,” ungkapnya.