JAKARTA - Akses pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor di sektor usaha makanan minuman buatan Indonesia ke Singapura dan Malaysia semakin terbuka. Hal ini seiring dengan kerjasama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan Export Center Surabaya Kementerian Perdagangan RI.
Penjajakan perluasan akses berupa business matching dilakukan melalui Business Indonesia Singapore Association (BISA) yang merupakan distributor produk makanan minuman Indonesia ke Singapura, serta para pembeli atau buyers dari Malaysia.
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus USD3,51 Miliar pada November 2021
Pada kesempatan tersebut para buyers dari Singapura dan Malaysia didampingi oleh Atase Perdagangan Singapura dan Malaysia. Business matching yang diselenggarakan melalui daring melibatkan 21 pelaku usaha di sektor makanan dan minuman dari berbagai provinsi yang juga merupakan mitra binaan Coaching Program for New Exporters (program CPNE) dari tahun 2016 hingga 2021.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI R. Gerald Setiawan Grisanto mengatakan, melalui business matching tersebut diharapkan para pelaku usaha mendapatkan peluang akses pasar baru.
Baca Juga: Impor Indonesia USD19,3 Miliar di November 2021, BPS: Trennya Naik
"Selain itu, kegiatan ini menjembatani pemenuhan kebutuhan akan informasi yang harus diketahui oleh para pelaku usaha Indonesia secara langsung dari potential buyers, jenis produk, standar kualitas produk, persyaratan lainnya yang diinginkan pasar di Singapura dan Malaysia, serta pengalaman lainnya yang dialami," ujar Gerald.
LPEI memiliki serangkaian program yang terintegrasi untuk membantu mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi oleh para pelaku UKM berorientasi ekspor baik dari aspek finansial maupun non-finansial atau dikenal dengan Program Jasa Konsultasi.