JAKARTA - Bandara Hang Nadim Batam tengah digodok sejumlah perusahaan pelat merah untuk dilakukan pengelolaan dan perbaikan. Pengelolaan itu seperti desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan
Pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) dengan PT Bandara Internasional Batam sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP). Penandatanganan kerja sama dilakukan pada, Selasa 21 Desember 2021.
BUP sendiri merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA.
Baca Juga:Â Pengembangan Bandara Kualanamu Dongkrak Investasi
Penandatanganan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas pengumuman pemenang seleksi Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada Maret 2021 lalu.
Saat itu, Konsorsium AP I, IIAC, dan WIKA menjadi pemenang tender seleksi. Dan proses seleksi tersebut telah dilakukan secara terbuka dan sesuai regulasi yang berlaku. Lalu, pada Juli 2021 lalu juga telah dilakukan penandatanganan awal atau Heads of Agreement atau kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam antara BP Batam dan Konsorsium AP I - IIAC - WIKA.
Menurut Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, perjanjian kerja sama pengelolaan dan pengembangan Bandara Hang Nadim Batam secara resmi berada berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura I melalui PT Bandara Internasional Batam sebagai badan usaha pengelolaan di bawah konsorsium Angkasa Pura I, IIAC, WIKA.
Baca Juga:Â Diguyur Hujan, Jalan M1 Bandara Soetta Banjir hingga Akibatkan Kereta Bandara Terhenti
"Kemenangan Konsorsium yang dipimpin Angkasa Pura I ini dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan milestone penting bagi perusahaan, dimana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial," ujar Faik, Selasa (21/12/2021).