JAKARTA – Kementerian ESDM mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp5,89 triliun pada tahun anggaran 2022. Alokasi anggaran tersebut didistribusikan kepada 12 unit organisasi dan 32 satuan kerja (satker), yang tertuang dalam 12 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Induk unit organisasi dan 32 DIPA Petikan masing-masing satker.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyerahkan DIPA tahun anggaran 2022.
Baca Juga: Target Nol Emisi, Indonesia Hanya Jual Mobil dan Motor Listrik
"Dari total anggaran sebesar Rp5,89 triliun yang diterima Kementerian ESDM, sebagian besar digunakan untuk kegiatan prioritas nasional dan kegiatan dalam rangka penguatan akses energi bagi masyarakat," jelas Arifin, Senin (27/12/2021).
Kegiatan prioritas nasional dan penguatan akses energi bagi masyarakat antara lain, Jaringan Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang, Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga, Konverter Kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Nelayan dan Petani, Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS), Revitalisasi PLT-EBT, PLTMH dan Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Masyarakat Tidak Mampu.
Baca Juga: 3 Alasan Proyek PLTS Dikebut
Arifin mengatakan, pelaksanaan anggaran tahun 2022 ini diharapkan dapat lebih baik dari tahun 2021. Dia berharap serapan anggaran yang terdistribusi lebih merata sepanjang tahun yang diikuti dengan realisasi anggaran yang tidak menumpuk di akhir tahun.
Berkaca dari evaluasi Pelaksanaan Anggaran tahun 2021, per 19 Desember 2021 masih terdapat Rp534 miliar yang perlu direalisasikan dan masih terdapat 8 paket pekerjaan yang progres fisiknya berkisar di 0-25%.
"Sementara waktu pelaksanaan anggaran sudah tinggal menghitung hari. Diharapkan hal-hal semacam ini tidak terulang kembali di tahun mendatang," tegas Arifin.