Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Buwas Ngaku Bulog Punya Utang Rp13 Triliun

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Selasa, 28 Desember 2021 |13:41 WIB
Buwas Ngaku Bulog Punya Utang Rp13 Triliun
Dirut Bulog Budi Waseso ungkap utang Bulog (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Perum Bulog memiliki utang hingga akhir 2021 sebesar Rp13 triliun. Utang Bulog merupakan akumulasi dari utang pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dilakukan perusahaan pelat merah di sektor pangan tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap hingga akhir tahun ini Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 1,2 juta ton. Sumber pendanaan jumlah serapan beras petani dalam negeri itu pun berasal dari pinjaman perbankan.

Baca Juga: Kaleidoskop 2021: Kondisi BUMN dan Bersih-Bersih Ala Erick Thohir

"Utang kita ini Rp13 triliun, Rp13 triliun itu di mana utang kita? Ya itu beras CBP yang 1 juta itu ton, kan berasnya dari utang. Di mana, di kalah sudah kita salurkan atas penugasan negara, baru dibayarkan (belum dibayarkan)," ujar Budi saat konferensi pers, Selasa (28/12/2021).

Bahkan, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan pihaknya kembali melakukan pinjam manakala ada penugasan pemerintah berupa penyerapan CBP pada tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Barata Indonesia Punya Utang Rp3,4 Triliun , Ini Daftar Krediturnya

Menurut Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, seyogyanya pemerintah langsung melakukan pembayaran kepada Bulog, apabila pengadaan CBP yang berasal dari beras petani sudah dilakukan perusahaan. Namun, kondisi menjadi terbalik, hingga pengadaan CBP dilakukan pemerintah belum juga melakukan pembayaran.

"Seyogyanya setelah kita mengadakan 1 juta (ton beras), itu diaudit oleh BPK, 1 juta dengan kualitasnya yang sesuai dengan standar yang dicantumkan dalam UU pemerintah. Begitu selesai, pemerintah langsung membayar jumlah 1 juta toh, harus dibayar. Jadi Bulog tidak ada utang, tidak ada bunga," kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement