Selain itu, laba bersih pada dua tahun mendatang diperkirakan dapat mencapai Rp3,8 triliun. "Laba bersih diprediksikan berpotensi mencapai Rp1,3 triliun pada 2022 hingga Rp3,8 triliun pada 2023 dengan tingkat
marjin laba bersih yaitu 3,8% dan 8,1% dibandingkan 2020 yang minus 2,6%," katanya.
Dia pun berharap return on equity (ROE) pada periode yang sama dapat menyentuh 6,1% dan 14,7%. Sementara itu dari sisi operasional, menurutnya ada potensi laba sebesar Rp5,3 triliun dan Rp9,9 triliun. Hal itu sejalan dengan total pendapatan konsolidasi yang dia perkirakan meningkat 15,4% pada 2022 menjadi Rp35,4 triliun. Lalu, meningkat hingga Rp46,6 triliun pada 2023.
"Total pendapatan segmen seluler kami perkirakan bertumbuh 17,5% dan 34,9% dibandingkan dengan 2020 menjadi Rp30,9 triliun dan Rp41,7 triliun," katanya.
Steven menambahkan, pada pendapatan segmen data-seluler diproyeksikan meningkat menjadi Rp29,6 triliun dan Rp40,2 triliun pada 2022 dan 2023. "Kami berpandangan sinergi pasca-merger antara Indosat dengan Hutchison 3 Indonesia (H3I) secara bertahap akan meningkatkan kinerja keuangannya dimulai dari 2022–2023, dan kami ekspektasikan dampak maksimal baru dapat terefleksikan pada tahun 2024–2026," imbuhnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)