3. Langkah-Langkahnya
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyebut, Pertamina telah melakukan shifting dari Premium ke Pertalite sebagai tahap awal. "Mulai pertengahan tahun 2020, Pertamina, atas izin pemerintah, sudah melakukan program yang kita sebut Program Langit Biru dengan memberikan harga Pertalite seharga Premium," ujar Nicke dikutip dari video di kanal Youtube Wakil Presiden RI, Rabu (29/12/2021).
Program langit biru ini, lanjut Nicke, dilakukan untuk mendorong masyarakat beralih dari Premium ke Pertalite dengan berbagai cara, seperti memberi program diskon dan sebagainya.
Usai masyarakat terbiasa memakai Pertalite, level penggunaan BBM-nya pun akan ditingkatkan ke BBM bernilai oktan lebih tinggi seperti Pertamax. Sebagai informasi, Premium memiliki nilai oktan (RON) 88, Pertalite bernilai RON 90, sedangkan Pertamax RON 92. Mengacu pada ketentuan Kementerian LHK, bahan bakar yang beredar di pasaran disarankan memiliki nilai oktan minimal 91.
"Nah, tahapan berikutnya itu seperti apa? Kami pun akan mendorong masyarakat untuk menggunakan yang lebih baik lagi. Supaya tadi ada sesuai dengan ketentuan minimum RON 91, kemudian lari ke Pertamax," jelas Nicke.
4. Bakal Hapus Pertalite Juga
Seperti yang disebut sebelumnya, akan ada situasi ketika Pertalite pun dihapus. Pasalnya, posisinya bakal tergantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik. Pemerintah sendiri pun tengah menyiapkan roadmap untuk hal ini.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," katanya.
Alhasil, SPBU pun berpotensi hanya akan menyediakan Pertamax. namun, pergantian BBM ini harus dilakukan dengan cermat agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Sehingga kita juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat," kata Soerjaningsih.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)