JAKARTA – Aksi curang petugas SPBU kembali terjadi dan berhasil diketahui pelanggan. Kali ini terjadi di SPBU 14.211.275 Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Berikut fakta dan modus petugas SPBU curang yang dirangkum di Jakarta, Minggu (2/1/2022).
1. Insiden Baru Terjadi
Korban adalah seorang pelanggan asal Kota Medan bernama Sulaiman Ahmad. Insiden itu terjadi pada Selasa 28 Desember 2021 sekitar pukul 16:50 WIB.
Korban mengatakan tengah mengisi BBM untuk mobil Toyota Innova. Mobil tersebut kebetulan baru saja pulang liburan dari Kota Wisata Parapat, Kebun Teh Sidamanik hingga Bukit Indah Simarjarunjung, Kabupaten Simalungun menuju pulang ke Kota Medan.
Baca Juga:Â Petugas SPBU Curang Lagi, Ambil Untung Rp110 Ribu dari Pembeli
2. Bayar Rp300 Ribu Diisi Rp189 Ribu
Korban awalnya meminta petugas SPBU mengisi BBM jenis Pertalite sebanyak Rp300 ribu. Posisi mobil saat itu berada di mesin pompa nozel BBM nomor 2 di SPBU tersebut.
Saat mengisi BBM korban tidak turun dari mobilnya. Korban yang duduk di jajaran bangku depan mobil juga tidak terlalu memperhatikan meter pompa nozel yang menjadi acuan pengisian BBM ke mobil.
"Saya pikir ya mereka tidak mungkin curang. Jadi begitu katanya selesai (pengisian), ya saya langsung mau jalan," kata Sulaiman.
Baca Juga:Â Petugas SPBU Curang Lagi! Modusnya Bikin Kesal, Waspada
Namun sesaat setelah menjalankan mobilnya, istri korban yang duduk di kursi belakang memberitahukan jika BBM yang diisi petugas SPBU itu hanya senilai Rp189 ribu, bukan Rp300ribu.
"Saya kembali memundurkan mobil sambil bertanya ke petugas SPBU berapa total bensin yang diisi. Seketika itu, saya foto pompa nozel bensin itu, ternyata hanya diisi Rp 189ribu, artinya terdapat selip selisih Rp110ribu," sebut Sulaiman.
3. Operator Mengaku Lupa
Dengan ekspresi pura-pura kelupaan, sang operator pun mengungkapkan bahwa dirinya lupa. Petugas SPBU itu pun akhirny mengembalikan selisih uang tersebut.
"Oya, ya, lupa tadi," ucap Sulaiman menirukan perkataan sang petugas SPBU.
"Insiden ini merupakan kecurangan yang dilakukan petugas SPBU kepada pelanggan. Ini menjadi bukti lemahnya pengawasan SPBU yang memberikan pelayanan kepada pelanggan. Ini bisa terjadi pada siapa saja dan kalau terus dibiarkan akan berulang," tambah Sulaiman.
Follow Berita Okezone di Google News