JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,5%-5% pada tahun 2022.
“Kami fokus untuk terus membangun sektor industri manufaktur yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif,” ujar Agus, di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Dirinya yakin target pertumbuhan industri dapat tercapai seiring membaiknya ekonomi Indonesia. Terlihat dari impor bahan baku dan bahan penolong industri manufaktur naik sebesar 52,6%. Hal ini sejalan dengan aktivitas sektor industri manufaktur di tanah air yang masih cukup menggeliat hingga tutup 2021.
Baca Juga: Pabrik 'Ngebul', Industri Manufaktur Serap 1,2 Juta Tenaga Kerja Baru di 2021
"Bahan baku dan bahan penolong ini sebagai kebutuhan untuk diolah oleh industri di dalam negeri sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi," kata Menperin.
Lanjut dia, indikator pulihnya perekonomian nasional, juga ditunjukkan dari peringkat daya saing Indonesia yang terus meningkat, baik itu dari aspek bisnis maupun digital.
Baca Juga: Industri Manufaktur Ditargetkan Bisa Tumbuh 5% di 2022
“Dalam posisi yang sangat berat pada tahun 2021 karena dampak pandemi, kita masih mampu naik ranking. Di aspek bisnis dan digital, naik tiga peringkat semuanya,” tutur Agus.
Menperin menyebutkan, selama ini sektor industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Pada Januari-November 2021, nilai ekspor dari industri manufaktur mencapai USD160 miliar atau berkontribusi sebesar 76,51% dari total ekspor nasional.