Di sisi lain, dari segi geopolitik, Ibrahim memprediksi kemungkinan besar di tahun 2022 akan banyak terjadi konflik terutama di laut Ukraina dengan Rusia, kemudian konflik antara Tiongkok dengan Taiwan. Meski begitu, ketegangan dari konflik ini, dinilai akan menggosok emas semakin berkilau di tahun ini.
"Kita tahu bahwa undang-undang di Tiongkok sendiri di tahun 2021 mengatakan bahwa Taiwan ini adalah bagian dari Cina. Artinya bahwa Tiongkok akan menggagalkan apabila Taiwan merdeka sendiri. Ketegangan seperti ini kemungkinan besar akan membuat harga emas ini melambung tinggi dan tetap berkilau," tuturnya.
Sementara itu, dia pun menyarankan bagi investor yang akan membeli emas, sebaiknya membeli di saat-saat seperti di mana harga emas berada di harga terendah. Karena ada kemungkinan besar di tahun 2022 ini baik itu di kuartal II atau III, harga logam mulia itu akan mencapai level tertingginya di USD1.932.
(Feby Novalius)