4 Pertimbangan Wanita Karier yang Ingin Menikah
JAKARTA - Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan wanita karier saat ingin menikah. Pasalnya, banyak wanita karier yang masih ingin tetap menjalani profesinya setelah menikah.
Di sisi lain, kehidupan pernikahan tak dapat dimungkiri akan mengubah banyak hal, mulai dari urusan tempat tinggal hingga tanggung jawab. Untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin terjadi, simak empat pertimbangan berikut yang dikutip dari Instagram Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: 5 Karier yang Diprediksi Sukses di 2022
1. Kesiapan finansial
Pertama dan yang terutama, kesiapan finansial harus jadi pertimbangan saat wanita karier ingin menikah. Kesiapan finansial ini bukan berarti Anda harus berhenti bekerja. Namun, ini tentang bagaimana pembagian tanggung jawab keuangan dengan suami setelah menikah.
Sebelum resmi mengikat janji suci, coba diskusikan hal-hal seperti hunian seperti apa yang akan ditinggali atau rencana keuangan jangka panjang lainnya. Selain itu, jangan lupa menyertakan obrolan tentang utang yang masih ditanggung agar tak menjadi bom waktu di masa depan.
Baca Juga: Mengenal Istilah PKWT, Bisa untuk Pekerjaan Tetap?
2. Manajemen waktu
Menikah artinya hidup bukan tentang diri sendiri lagi. Berbeda dengan saat masih lajang, Anda tak bisa langsung mengurung diri atau nongkrong di sana-sini sepulang kerja. Waktu yang berkualitas bersama pasangan harus Anda masukkan ke dalam to do list harian Anda agar hubungan tetap harmonis.
3. Tanggung jawab yang bertambah
Selain itu, tanggung jawab setelah menikah juga akan bertambah. Sederhananya, Anda tidak lagi hanya mengurus diri sendiri, tetapi juga berbagi urusan dengan pasangan atau bahkan anak di kemudian hari.
4. Siap mengalami dinamika rumah tangga
Terakhir adalah dinamika rumah tangga yang sudah pasti tak dapat dihindari. Selain finansial, mental juga harus dipersiapkan agar kendali diri terlatih. Hal ini akan membuat masalah di rumah tak terbawa ke pekerjaan.
Jika memang masih memiliki luka batin yang belum selesai, menemui tenaga kesehatan mental sangatlah disarankan. Jangan sampai komunikasi yang menjadi kunci penting hubungan menjadi rusak karena Anda belum selesai dengan diri sendiri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
