Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lifting Migas Turun, Menteri ESDM Bisa Apa?

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Rabu, 12 Januari 2022 |18:07 WIB
Lifting Migas Turun, Menteri ESDM Bisa Apa?
Lifting migas merosot (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Lifting minyak dan gas bumi tahun 2021 merosot jika dibandingkan dengan capaian 2020. Pemerintah terus melakukan pembenahan di sektor minyak dan gas bumi guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri di masa mendatang.

Salah satu kebijakan strategis yang ditempuh adalah menetapkan target produksi minyak bumi 1 juta barrel oil per day (bopd) dan gas bumi 12 billion standard cubic feet per day (bscfd).

Baca Juga: RI Bentuk Tim Khusus demi Capai Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

"Kita sudah menyusun peta jalan (road map) menuju ke sana. Beberapa strategi tengah dijalankan," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers, Rabu (12/1/2022).

Adapun beberapa strategi yang dimaksud adalah optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, mempercepat teknologi untuk chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi secara masif untuk penemuan besar.

"Ini harus didukung kebijakan baru terkait dengan fiskal migas agar menjadi menarik buat investor migas," jelas Arifin.

Baca Juga: Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, Ini Tantangan Industri Asuransi Migas

Arifin menjelaskan, saat ini pemerintah telah mengimplementasikan fleksibilitas kontrak migas baik berupa skema gross split maupun cost recovery guna meningkatkan nilai investasi di hulu migas.

Di samping itu, Kementerian ESDM juga melakukan perbaikan Term & Conditions (T&C) kontrak lelang blok migas baru melalui bonus tandatangan bidable, split kontraktor hingga 50%, DMO price 100%, tidak ada ceiling cost, kredit investasi, hingga percepatan depresiasi.

"Pada 2021, sudah terdapat dua blok lelang yang ditetapkan sebagai pemenang (EMP & Husky)," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement