JAKARTA – Pemerintah berikan anggaran untuk minyak bersubsidi yang dijual dengan harga RP14.000/liter. Hal tersebut untuk menekan harga minyak goreng yang masih relatif tinggi.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintah menargetkan sebanyak 11 juta liter minyak harga Rp14.000/liter akan diproduksi dan disalurkan.
Kendati demikian, dibeberapa tempat khususnya pasar tradisional rata-rata masih dijual seharga Rp20.000/liter.
Dan Okezone telah merangkum fakta mengenai harga minyak goreng diklaim sudah Rp14.000/liter, tapi masih ada yang Rp40.000, Senin (17/1/2022).
Baca Juga:Â Menko Airlangga: Ada Operasi Pasar, Harga Minyak Goreng Turun Jadi Rp14.000
1. Realisasi Baru Mencapai 35%
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa realisasi program minyak goreng Rp14 ribu per liter telah mencapai 35% dari yang ditargetkan terjual 11 juta liter.
"Program ini adalah bagian dari operasi pasar dan merupakan arahan bapak Presiden untuk terus dilanjutkan," ujar Airlangga dikutip Antara di Jakarta.
Ia pun berkomitmen untuk mendorong operasi pasar minyak goreng tersebut ke pasar tradisional, lantaran selama ini baru tersedia di beberapa minimarket.
Harga minyak goreng selama momen Natal dan Tahun Baru sempat naik menjadi Rp18 ribu per liternya, sehingga pemerintah melakukan operasi pasar.
2. Minyak Goreng Subsidi Sampai 6 Bulan
Pemerintah menggelontorkan minyak subsidi kepada masyarakat dengan harga jual Rp14.000 per liter. Bantuan ini disebut-sebut akan berlaku selama 6 bulan bahkan bisa diperpanjang sesuai kondisi.
Baca Juga:Â Harga Minyak Goreng Subsidi Rp14 Ribu, Belinya di Sini
"Harga sudah dipatok Rp 14.000 per liter untuk 6 bulan dan dapat diperpanjang," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan kepada media.