JAKARTA - Industri properti Indonesia bangkit, terlihat dari data kenaikan harga properti di tiga provinsi, Banten, Jakarta dan Jawa Barat. Indonesia Property Market Index Q4 2021 mencata kenaikan harga tertinggi masih terjadi di tiga provinsi yang masuk area Jabodetabek, yakni Banten (3,07%), Jawa Barat (2,30%), dan DKI Jakarta (1,81%).
Di Provinsi Banten, Kota Tangerang mencatat pertumbuhan harga tahunan paling signifikan, yakni sebesar 17%, diiringi dengan kenaikan suplai tahunan sebesar 39,93%. Namun tren pencarian di wilayah ini turun drastis, yakni sebesar 11,02% secara kuartalan.
Selain itu, Kota Tangerang tampaknya menjadi sasaran kalangan menengah yang menargetkan hunian di kisaran harga Rp300-750 juta.
Baca Juga: 10 Rumah Mewah Termahal, Ada Hunian Donald Trump Rp1,75 Triliun
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, di Provinsi Jawa Barat, Kota Bogor menjadi wilayah yang semakin menarik di mata konsumen. Di saat kota lain mengalami penurunan tren pencarian, area ini justru mengalamai kenaikan pertumbuhan di atas 20% secara kuartalan.
“Situasi tersebut mungkin dipengaruhi oleh harga yang cenderung stagnan selama dua kuartal berturut-turut sehingga dinilai lebih menguntungkan untuk dibeli segera, terutama jika berniat investasi. Suplai hunian di Kota Bogor juga terus meningkat agar dapat mengikuti permintaan pasar yang semakin tinggi,” paparnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/1/2022).
Baca Juga: 5 Gedung Pernikahan Termahal di Jakarta
Sedangkan di Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Barat mencatat penurunan terbesar. Jakarta Barat menjadi satu-satunya wilayah di DKI Jakarta yang mengalami penyusutan harga properti. Kondisi tersebut terlihat kontras dengan kuartal sebelumnya, ketika Jakarta Barat mengalami kenaikan harga terbesar secara kuartalan. Meski demikian, peluang untuk kembali bertumbuh masih tetap ada.
Penurunan harga kelihatannya lebih dipengaruhi oleh peningkatan suplai properti yang begitu besar. Kenaikan suplai mencapai 11,8%, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Walaupun tren pencarian properti di area ini turun sebesar 4,53% secara kuartalan, proporsinya masih meliputi 10% dari total pencarian yang dilakukan di situs Rumah.com.