Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kredit BRI Meningkat, Restrukturisasi Melandai Jadi Rp156,9 Triliun

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 03 Februari 2022 |10:31 WIB
Kredit BRI Meningkat, Restrukturisasi Melandai Jadi Rp156,9 Triliun
Penyaluran Kredit BRI Sepanjang 2021 Meningkat. (Foto: Okezone.com/BRI)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat penyaluran kredit tumbuh 7,16% secara yoy. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24%.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif dengan driver utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro yang tercatat tumbuh sebesar 12,98% yoy.

"Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97% yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55% dan segmen korporasi tumbuh 2,37%. Hal ini sesuai dengan aspirasi BRI untuk fokus ke segmen UMKM,” ujar Sunarso dalam paparan publik kinerja BRI, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: 2 Strategi Bos BRI demi Kredit Tumbuh 8% di Tahun Depan

Dari sisi manajemen risiko, BRI berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal itu tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,08% dengan NPL Coverage yang sangat memadai sebesar 278,14%.

“Kualitas kredit BRI yang baik tersebut diikuti dengan kondisi restrukturisasi kredit BRI yang saat ini terus melandai. Hingga akhir Desember 2021 tercatat restrukturisasi BRI sebesar Rp156,93 triliun, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 245,22 triliun,” tambah Sunarso.

Bank BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir Desember 2021, DPK BRI tercatat tumbuh 7,14% yoy dengan dana murah (CASA) meningkat sebesar 11,18% yoy.

Baca Juga: Aset BRI Diprediksi Makin Besar Usai Rights Issue

Kinerja solid dari BRI tersebut mampu menjadi pendorong kinerja BRI Group secara keseluruhan, atau BRI secara konsolidasian. Atas bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani pada 13 September 2021, Laporan Keuangan Konsolidasian BRI ini juga telah memberlakukan metode penyatuan kepemilikan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

Di mana untuk penyajian transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tersebut (dalam hal ini laporan keuangan periode tahun 2020 dan tahun 2021) disajikan seakan-akan penggabungan usaha tersebut terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

Hingga akhir Kuartal IV 2021 aset BRI konsolidasian tercatat sebesar Rp1.678,10 triliun atau tumbuh 4,23% yoy. Untuk total kredit dan pembiayaan BRI Group telah menembus seribu triliun rupiah, tepatnya sebesar Rp1.042,87 triliun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement