Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Harga Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Minggu, 06 Februari 2022 |05:25 WIB
5 Fakta Harga Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka
Harga minyak goreng belum stabil (Foto: MPI)
A
A
A

3. Minyak Goreng Curah Lebih Laku

Selain tingginya harga karena belum mendapat subsidi dari pemerintah, stok minyak goreng literan pun semakin menipis yang disebabkan tidak adanya suplai dari distributor.

Sementara itu, justru membuat minyak goreng curah laku diperjual belikan dengan harga Rp19.500- Rp20.000 per kilo gram. Demikian seperti pantauan MNC PORTAL di Pasar Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Seorang pedagang penjual minyak curah, Alex (50) mengatakan bahwa harga minyak goreng per liter masih tinggi dan minat pembeli cenderung rendah. Pedagang minyak di Pasar Tradisional pun berharap Pemerintah terus mendorong subsidi secara merata hingga dapat merasakan minyak harga murah tersebut.

“Sekarang yang curah kiloan pun masih Rp19.500 per kilo yang literan rata-rata Rp18.000 an ke atas, minat pembeli banyak yang komplain. Kalau stok (curah) sih masih aman ya kalau literan susah," kata Alex saat ditemui MNC Portal Indonesia.

4. Produsen Buka Suara

Wilmar yang merupakan salah saru produsen yang ditunjuk Pemerintah sebagai pemasok minyak goreng sudah memproduksi sesuai dengan permintaan yang diminta.

"Tujuannya baik, untuk rakyat. Berapa yang Pemerintah minta segitu kita buat. Bahkan kita tingkatkan. Wilmar memproduksi minyak goreng di atas permintaan dari pemerintah untuk menjamin stok tetap ada," ujar Komisaris Utama Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor kepada media, Jakarta.

"Istilahnya kan penugasan. Misal pak Oke bilang, pak Tumanggor kita butuh di Surabaya, yah kita kirim," lanjutnya.

5. Pengiriman Terus Dilakukan ke Pihak Distributor

Komisaris Utama Wilmar Nabati Indonesia Master Parulian Tumanggor menjelaskan, pengiriman minyak goreng terus dilakukan ke pihak distributor. Hanya saja, karena pembelian masyarakat di atas batas yang ditetapkan, stok yang sudah tersedia menjadi kurang.

"Kita ada stok selama ini ngirim-ngirim. Cuma saya bilang tadi yang sebelumnya kebutuhan misal 2 juta ton, tapi karena sebagian besar yang tadinya cuma beli sekilo jadi 3 kilo karena takut kurang minyak goreng gitu, kebutuhannya meningkat," paparnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement