MALANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkap soal kelangkaan minyak goreng yang terjadi di wilayahnya.
Padahal dilihat dari kebutuhan minyak goreng dan produksi minyak goreng yang ada justru mengalami surplus.
"Saya ingin menyampaikan minyak goreng di Jawa Timur kebutuhan per bulannya 59 ribu ton, produksi minyak goreng di Jawa Timur 62 ribu ton per bulan. Jadi seandainya rantai pasokannya lancar itu masih surplus 3.000 ton," ucap Khofifah saat melakukan operasi pasar minyak goreng di UPT Bapenda Kabupaten Malang, pada Sabtu (5/2/2022).
BACA JUGA:5 Fakta Harga Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka
Dia mengungkapkan, ada rantai distribusi yang macet sehingga mengakibatkan stok minyak goreng di toko ritel modern cukup sulit.
Maka dari itu ia meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencari solusi mengenai kemacetan distribusi minyak goreng yang terjadi.
"Maka kita memang berharap Kementerian Perdagangan segera bisa menjelaskan ke produsen - produsen terutama proses refaksi berapa sebetulnya, offer head berpaa sampai titik produsen berapa, sehingga sampai titik konsumen bisa sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)," katanya.
BACA JUGA:Blok Rokan Ditargetkan Jadi Produsen Minyak Terbesar RI
Bahkan diakui Khofifah kalau harga-harga minyak goreng di pasar tradisional Jawa Timur belum bisa turun.