JAKARTA - Jembatan bersejarah di Rotterdam, Belanda akan dibongkar demi kapal pesiar super mewah atau superyacht seharga USD500 juta atau Rp7 triliun milik orang terkaya dunia Jeff Bezos.
Pembongkaran jembatan bersejarah dilakukan agar kapal pesiar super mewah seharga Rp7 triliun bisa melintas dan dapat berlayar ke laut.
Saat ini pemerintah Rotterdam tengah mempertimbangkan permintaan untuk membongkar bagian dari Jembatan Koningshaven yang merupakan jembatan bersejarah di lokasi tersebut.
Kapal pesiar mewah tersebut sedang dibangun oleh perusahaan Belanda Oceanco dan dikaitkan dengan Bezos tahun lalu. Kapal tersebut dilaporkan memiliki panjang 127 meter dan terlalu tinggi untuk melewati Jembatan Koningshaven. Kapal yang memiliki tiga tiang akan menjadi kapal pesiar layar tertinggi di dunia ketika selesai dikirim akhir tahun ini.
Pejabat Rotterdam mengatakan, pembuat kapal masih perlu mengajukan izin. Pemerintah kota mengatakan akan mempertimbangkan pelestarian struktur jembatan beserta dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi lokal, termasuk pekerjaan di industri pembuatan kapal, sebelum menyetujui izin tersebut. Demikian seperti dilansir CNN Business, Jakarta, Senin (7/2/2022).
Bagian tengah Jembatan Koningshaven yang secara lokal dikenal sebagai De Hef, itu akan dipindahkan sementara untuk memungkinkan kapal setinggi 40 meter itu untuk berlayar.
Namun, Oceanco tidak banyak mengomentari proyek tersebut yang dimiliki Jeff Bezos karena alasan privasi.
Bezos adalah orang terkaya ketiga di dunia, dengan kekayaan bersih USD164 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Berita bahwa jembatan bersejarah mungkin harus dibongkar sementara akhir tahun ini atas namanya membuat marah beberapa warga Rotterdam.
"Saya pikir itu salah satu dari sedikit contoh bahwa semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin banyak kekuatan yang Anda dapatkan," kata penduduk Matthias Van Der Wilt kepada Reuters.
Jika kota menyetujui izin setelah Bezos menawarkan sejumlah uang itu akan menunjukkan bahwa pejabat tidak memiliki karakter.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)