Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Kejar Target EBT 23%, Caranya?

Athika Rahma , Jurnalis-Selasa, 08 Februari 2022 |13:36 WIB
Indonesia Kejar Target EBT 23%, Caranya?
Indonesia kejar target EBT 23%. (Foto: Shutterstock).
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengawal pelaksanaan Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan agar dapat memenuhi target 23 persen pada 2025 mendatang.

Selama masa tersebut, PLN maupun swasta akan bekerja keras mencapai 10 Giga Watt (GW) hingga 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana memastikan target tersebut telah dimonitor bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

"Kami bersama dengan PLN memastikan bahwa titik-titik COD masih sesuai. Kami punya tim bersama untuk memantau ini," ujar Dadan dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (8/2/2022).

 BACA JUGA:Menko Airlangga Tawarkan Investasi EBT ke Selandia Baru

Dadan menjelaskan kalau hingga akhir 2021, bauran energi terbarukan mencapai 11,5% dari total energi nasional.

Masih terdapat selisih 11,5% lagi harus tercapai dalam 4 tahun mendatang.

 BACA JUGA:Tak Capai Target, Realisasi Investasi EBT USD1,51 Miliar di 2021

Selanjutnya, dalam jangka 5 tahun atau 2030 ditargetkan bauran EBT mencapai 20,9 GW.

Angka ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021 - 2030.

Pencapaian target tersebut mengantisipasi meningkatnya konsumsi listrik di masa mendatang.

Dia yakin konsumsi listrik Indonesia perlahan akan mengalami lonjakan menyusul negara lain di Asia Tenggara.

"Bicara konsumsi listrik masih rendah angka di bawah dari apa yang kita lihat di negara tetangga Malaysia misalnya tiga kali lipat dari kita. Ini adalah satu potensi ke depan, Indonesia masih akan tumbuh lebih cepat dan diperlukan listrik lebih banyak. Oversuplay dari PLN ini sifatnya sementara saya melihatnya, PLN pun saya kira melihat demikian kita akan lewati waktu-waktu tersebut dan bertahap bagaiama EBTnya bisa bertambah," jelasnya.

Salah satu fokus pemerintah dalam isu bauran energi adalah pemanfaatan potensi energi terbarukan sehingga bisa menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca.

Keterlibatan swasta mendukung PLN juga dinilai penting sebagai bagian dari pencapaian target bauran EBT.

Pada tahun 2021, pemerintah berhasil menambah 600 MW kapasitas pembangkit EBT.

Sedangkan tahun 2022 akan ada sekitar 700 MW untuk masuk ke sistem PLN.

Untuk itu, fokus pemanfaatan EBT diupayakan demi menekan emisi Gas Rumah Kaca.

"Yang dicari adalah bagiamana turunkan GRK. Pencapaian hal ini mengenai sifat dari energi sama-sama tahu bahwa upayanya adalah dorong pemanfatan energi bersih. Dari sisi potensi, Presiden sampaikan degan jelas dalam beberapa sambutan ada potensi energi besar pemanfaatan masih bertahap, dengan persentase hitungan final bauran energi primer 11,7% di 2021, tahun 2025 23% masih separuhnya menuju ke sana. harus kejar ketertinggalan," bebernya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement