Diterangkan dia, para pengrajin skala besar itu mau tidak mau mengambil strategi agar tetap untung, yakni dengan mengurangi ukuran tahu tempe dari biasanya.
"Itu yang membuat mereka akhirnya tidak bisa berusaha terus menerus. Kalau yang jumlahnya di atas 100 kilo atau lebih besar itu bisa dikurang-kurangi produksinya dan kadang-kadang juga ukurannya dikurangi untuk mencegah ini," ucap Aip
(Feby Novalius)