Bahkan, selama kerja 6 bulan jadi ART di tahun 2000, Erlyanie hanya dibayar Rp100.000 per bulan untuk biaya menyetrika.
Lalu, Erlyanie pun pindah ke tempat lain. Sayangnya, dia kembali tak mendapat bayaran yang sesuai.
Di tempat kedua dia bekerja sebagai ART, Erlyanie malah tak dibayar.
BACA JUGA:Ini Dia Orang Terkaya di Rusia Berharta Rp450,4 Triliun, Duit Roman Abramovich Kalah Jauh
Alasan dari sang majikan karena Erlyanie dianggap anak sendiri.
"Majikan kedua, aku dianggap anak, orangnya cerewet, kalau cuci belum bersih minta diulang," bebernya.
Diketahui, kalau di sela bekerjanya, dia sering pergi ke SMP yang berada tak jauh dari rumah majikannya.
Bahkan, Erlyanie pernah diusir oleh satpam saat sedang berada di area sekolah.
Namun, bak kejaiban, seorang kepala sekolah salah satu SMP yang disinggahinya malah menolong Erlyanie untuk bisa sekolah lagi.