Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kontribusi BUMN ke Negara Rp 377 Triliun, Erick Thohir Sebut untuk Turunkan Kemiskinan di RI

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Kamis, 24 Februari 2022 |17:03 WIB
Kontribusi BUMN ke Negara Rp 377 Triliun, Erick Thohir Sebut untuk Turunkan Kemiskinan di RI
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Okezone/BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa kontribusi perusahaan pelat merah dalam bentuk dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperuntukkan untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Kontribusi BUMN kepada negara mencapai Rp 377 triliun di 2020. Selain itu, kontribusi BUMN juga digunakan mendukung program pemerintah yang dinilai pro terhadap masyarakat. Khususnya, program jaring pengaman sosial sepanjang pandemi Covid-19.

"Tentu, dana ini dipakai untuk pemerintah melakukan percepatan pengentasan kemiskinan dan juga program-program yang pro rakyat," ujar Erick melalui akun instagramnya, Kamis (24/2/2022).

Erick mencontohkan, program pemerintah yang pro rakyat salah satunya adalah stimulasi listrik yang berlaku hingga Juni 2021 lalu. Dimana pemerintah melalui PT PLN (Persero) memberikan stimulus kepada pelanggan rumah tangga, industri, dan bisnis kecil dengan daya 450 VA.

"Contoh saat Covid pemerintah menggelontorkan yang namanya bantuan sosial, listrik 450 VA digratiskan pemerintah," kata dia.

Erick mengingatkan, perusahaan negara menjadi sepertiga dari kekuatan makro ekonomi Indonesia, perlu mengambil langkah intervensi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat seperti amanah Sila kelima Pancasila.

"Tentu BUMN menjadi kekuatan tersendiri di ekonomi di Indonesia, kekuatan BUMN di Indonesia adalah sepertiga, jadi sangat besar," tutur Erick.

Di lain sisi, Erick Thohir mengungkap ekonomi Indonesia akan terus tumbuh hingga di tahun 2045. Proyeksi tersebut sejalan dengan market dalam negeri yang diklaim paling besar di Asia Tenggara.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement