Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gas Elpiji 3 Kg Mayoritas Digunakan Orang Mampu Bukan Miskin

Athika Rahma , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |11:43 WIB
Gas Elpiji 3 Kg Mayoritas Digunakan Orang Mampu Bukan Miskin
Pengguna Gas Elpiji 3 Kg Mayoritas Tak Tepat Sasaran. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Harga LPG non subsidi mengalami kenaikan. Hal ini dikhawatirkan membuat pelanggan LPG non subsidi bermigrasi dan menggunakan gas melon atau elpiji 3 kilogram (Kg).

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyebut, migrasi ini sebenarnya sudah terjadi sekian lama. Hal ini dibuktikan dari data Pertamina yang menunjukkan, 93% LPG yang beredar di masyarakat adalah LPG 3 kg.

Baca Juga: Naik 7%, Harga Minyak Capai Level Tertinggi di USD104,9/Barel

"Padahal kan di LPG nya tertulis untuk orang miskin, orang miskin di kita kan sekitar 20%-an saja. Jadi 60% itu tidak tepat sasaran karena orang yang mampu ikut menikmati," ujar Djoko dalam IDX Channel Market Review, Rabu (2/3/2022).

Lebih lanjut, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19, kemungkinan masyarakat mampu sudah banyak yang menikmati LPG bersubsidi ini. Ditambah lagi, tidak diketahui data pembeli LPG 3 kg karena subsidi gas ini bersifat terbuka.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Perang, Harga Minyak Meroket 3,1% Tembus USD100,9/Barel

"Jadi kita sejak lama sudah beralih sebenarnya, apalagi dengan kondisi seperti ini," ungkap Djoko.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement