Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hunian Baru untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru Pakai Teknologi RISHA, Apa Itu?

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Minggu, 06 Maret 2022 |10:10 WIB
Hunian Baru untuk Warga Terdampak Erupsi Semeru Pakai Teknologi RISHA, Apa Itu?
Hunian baru untuk warga terdampak erupsi Semeru pakai teknologi RISHA. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan teknologi rumah instan sederhana (RISHA) untuk pembangunan hunian baru warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Seperti apa teknologi RISHA?

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

 BACA JUGA:PNS Pindah ke Ibu Kota Baru, 2.500 Hunian Akan Dibangun

Di mana hunian ini juga ditargetkan bakal rampung sebelum hari raya Idul Fitri tahun 2022.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan hunian tersebut akan dibangun dengan tipe 36 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur.

Iwan menjelaskan, penerima manfaat hunian tersebut berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang yakni Desa Sumbersari, Desa Kebondeli Utara, Desa Kebondeli Selatan, Desa Curah Koboan, Desa Gumukmas, Desa Kamarkajang, dan Desa Kajar Kuning.

"Sesuai arahan Wapres saat mengunjungi lokasi diharapkan sebelum Hari Raya Idul Fitri masyarakat sudah dapat menempati Huntap ini. Kami harap huntap (hunian tetap) yang telah dilengkapi fasilitas umum dan sosial ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi warga terdampak dan dapat menempati, merawat dengan baik agar menjadi rumah inti tumbuh,” ujar Iwan pada keterangan tertulisnya Sabtu (5/3/2022).

 BACA JUGA:Pembangunan Hunian Tetap Korban Erupsi Semeru Ditargetkan Selesai April 2022

Selain bangun hunian, kawasan relokasi juga akan dilengkapi fasilitas lain untuk mengakomodasi kegiatan sehari-hari warga seperti, fasilitas umum, masjid, sekolah, sarana olahraga, lapangan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan pasar, dan tempat pemakaman.

Iwan Suprijanto menambahkan, Kementerian PUPR akan membangun instalasi air bersih yang bersumber dari Kali Tunggeng dengan target layanan 2.000 unit rumah serta penghijauan berupa hutan bambu.

Sebagai informasi hunian di Lumajang itu akan dibangun sebanyak 1.951 unit senilai Rp350,55 miliar dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dan PT Hutama Karya.

Hunian ini mulai dibangun pada Januari 2022 dan ditargetkan selesai serta dapat dihuni oleh penerima manfaat sebelum Idulfitri 2022.

Kemudian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tapi diharapkan memiliki kualitas lebih baik dan aman dari sebelumnya.

"Pemerintah membangun rumah masyarakat terdampak bencana bukan hanya memperbaiki kerusakannya saja namun juga mengharapkan adanya permukiman baru yang tangguh terhadap bencana sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” pungkas Menteri Basuki.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement