Berdasarkan keterangannya, STAA mendapat respon yang sangat positif dan demand yang tinggi dari para investor. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan yang mencapai oversubscribed sebanyak 18,567 kali dari penjatahan pooling.
Manajemen STAA menyatakan seluruh dana hasil Initial Public Offering (IPO) setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal atau CapEx (Capital Expenditure), yakni sebagian besar untuk pembangunan industri hilir anak usaha yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF).
BACA JUGA:ASDP IPO Tahun Ini, Bakal Lepas 25% Saham di BEI
Selanjutnya, dana IPO selanjutnya akan digunakan untuk CapEx lainnya dengan rincian, sekitar 56% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/Hari yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023.
Sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023. Adapun 22% lainnya akan digunakan untuk pembangunan tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang juga diperkirakan selesai pada waktu yang sama.
(Zuhirna Wulan Dilla)