JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan Eropa memboikot impor migas Rusia. Harga minyak dunia melonjak ketika Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa Amerika akan melarang impor energi Rusia.
Harga BBM di Amerika sempat meroket dan mencemaskan banyak warga. Di California, pengemudi harus membayar sekitar 30% lebih tinggi dibanding setahun lalu. Hal ini diperkirakan akan memburuk seiring pengumuman Presiden Joe Biden hari Selasa (8/3) yang melarang impor energi Rusia.
“Amerika menarget urat nadi utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak, gas dan energi Rusia. Ini berarti minyak Rusia tidak lagi dapat masuk ke pelabuhan-pelabuhan Amerika, dan bahwa rakyat Amerika memberikan pukulan keras lain ke mesin perang Putin,” tandas Biden, dilansir dari VOA, Kamis (10/3/2022).
Ketika Presiden Biden mengumumkan larangan impor itu, Inggris mengumumkan akan menyudahi impor minyak Rusia tahun ini. Sementara Uni Eropa mengatakan akan mengurangi permintaan gas alam Rusia hingga dua per tiga tahun ini.
Analis menilai meski ada kekurangan pasokan dan kenaikan harga, dalam jangka pendek pendapatan energi Rusia mungkin tidak terlalu terpengaruh. Tetapi di luar dampak sanksi keuangan terhadap Rusia itu, pada akhirnya larangan itu diperkirakan akan menimbulkan dampak yang sangat signifikan.
Kristine Berzina di German Marshall Fund mengatakan, “Agak sulit untuk mengantisipasi dampak langsung yang akan dirasakan karena ini terkait dengan harga minyak dan gas pada saat tertentu. Tetapi penurunan penjualan minyak, gas dan batubara Rusia secara signifikan tentu akan merugikan ekonomi Rusia; karena jika hanya menaikkan biaya komoditi per unit maka tidak akan mengganti perubahan haluan yang dramatis dalam ekonomi Amerika dan Eropa.”
Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir
Follow Berita Okezone di Google News