Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ramai-Ramai Boikot Impor Migas Rusia, Apa Dampaknya?

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 10 Maret 2022 |07:51 WIB
Ramai-Ramai Boikot Impor Migas Rusia, Apa Dampaknya?
AS larang impor migas Rusia (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Impor minyak, gas dan energi dari Rusia hanya 8% dari total pasokan energi Amerika, sementara ketergantungan Uni Eropa pada gas alam Rusia mencapai 40% dan ketergantungan pada minyak mencapai 27%.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak berbicara kepada Associated Press tentang pembatasan pelaporan konflik Rusia.

“Merupakan hal yang mustahil untuk menggantikan dengan cepat volume minyak Rusia di pasar Eropa. Hal ini akan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun, dan akan menjadi jauh lebih mahal bagi konsumen Eropa,” tukasnya.

Menariknya, sebuah jajak pendapat Quinnipiac University yang dirilis menunjukkan 71% warga Amerika mendukung larangan impor terhadap Rusia, meskipun hal ini akan membuat harga BBM melesat.

Warga Los Angeles Jacqueline Saint Anne mengatakan, “Saya lebih baik membayar harga BBM lebih tinggi dibanding membiarkan rezim otoriter berkuasa di Ukraina.”

Sementara Eric mengatakan, “Ini merupakan harga yang harus dibayar untuk melakukan hal yang benar.”

Larangan impor energi Rusia dan krisis yang masih berlangsung di Ukraina memang telah menaikkan harga minyak dunia, di mana harga minyak jenis Brent pada hari Selasa naik menjadi 132 dolar per barel. Tetapi sehari kemudian harga minyak jenis Brent ini kembali stabil, dengan turun 3% menjadi 124 dolar 18 sen per barel. Ini berarti kenaikan harga tertinggi sejak 22 Juli 2008 yang dikhawatirkan warga Amerika, berhenti pada hari Selasa 7 Maret.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement