Dari fiksi ilmiah Suzanne Collins (2008), Hunger Games, yang dipopulerkan layar lebar produksi Nina Jacobson dan Jon Silik (2012), kita belajar ulang bahwa manusia pada dasarnya haus akan perlakuan adil sebagai conditio per quam sebuah equilibrium sosial-kemanusiaan. Bahkan, dari sosok protagonis Katniss Everdeen, moralnya jelas bahwa keberpihakan terhadap yang tertindas, atau kaum mustad’afin dalam bahasa Ali Syari’ati (1933-1977) atau the disinherited dalam istilah Franzt Fanon (1925-1961), merupakan panggilan ontologis manusia sebagai ‘mahluk moral’.
Negara dibentuk untuk memastikan perjalanan sejarah manusia bergerak dalam lajur moral itu. Demokrasi adalah pilihan terbaik untuk kita yang diperkaya oleh Pancasila sebagai abstraksi seluruh prinsip demokrasi dan keunggulan lokal bangsa Indonesia. Maka, tugas negara adalah memastikan rakyat selalu selamat dalam keadaan apapun. Untuk tujuan etis itu, perlu ada ketegasan yang konsisten dalam memberantas setiap kejahatan, entah bermotif politik, ideologis, ataupun ekonomi. Seruan moral adalah tugas para agamawan dan kritikus sosial. Tugas negara adalah memastikan seruan itu menjadi kenyataan yang menyelamatkan.
Boni Hargens, Analis Politik Indonesia
(Zuhirna Wulan Dilla)