Untuk penyaluran dana KPR FLPP mencapai Rp24,19 triliun untuk 178.828 unit rumah, dengan porsi PPDPP sebesar 75 persen atau Rp19,58 triliun, yang terdiri dari dana APBN senilai Rp16,62 triliun dan pengembalian pokok sebesar Rp2,96 triliun, sementara porsi SMF sebesar 25 persen atau Rp4,62 triliun pada 2021.
Sri Mulyani pun menyempatkan untuk berdialog dengan 10 penerima manfaat Program KPR FLPP di Kabupaten Batang.
Mereka mengaku sangat terbantu karena harga rumah jadi terjangkau dan bisa berfungsi sebagai tempat usaha yang menghidupkan ekonomi daerah.
BACA JUGA:Lunasi KPR 20 Tahun dalam Waktu 7 Tahun, Simak 3 Tipsnya!
Lalu, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan, dengan penggunaan dana PMN tahun 2021 pada SMF, realisasi penyaluran dana KPR FLPP di Jawa Tengah adalah sebesar Rp1,29 triliun untuk 9.742 unit rumah.
“Ini merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya MBR, di mana dana yang dialirkan untuk KPR subsidi berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Heliantopo.
Dia berharap adanya dukungan SMF pada Program KPR FLPP akan memberikan efek berganda bagi sektor perumahan.
Sehingga nantinya, dapat ikut menggerakkan 170 industri turunan lainnya dan menyerap tenaga kerja, perbaikan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.