Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Dunia Meroket 7%, Uni Eropa Pertimbangkan Embargo Rusia

Antara , Jurnalis-Selasa, 22 Maret 2022 |07:26 WIB
Harga Minyak Dunia Meroket 7%, Uni Eropa Pertimbangkan Embargo Rusia
Harga Minyak Dunia (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak melonjak lebih dari tujuh persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan patokan global Brent naik di atas 115 dolar AS per barel, ketika negara-negara Uni Eropa berselisih tentang apakah akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam embargo minyak Rusia setelah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 7,69 dolar AS atau 7,12%, menjadi menetap di 115,62 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April bertambah 7,42 dolar AS atau 7,09%, menjadi ditutup di 112,12 dolar AS per barel.

Embargo semacam itu "bisa menjadi jurang bagi masalah pasokan global," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Mengingat ketidakpastian tentang potensi larangan impor minyak Rusia dari Uni Eropa, bensin berjangka AS melonjak 5,0%.

Pemerintah-pemerintah Uni Eropa akan mempertimbangkan apakah akan memberlakukan embargo minyak terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina saat mereka berkumpul minggu ini dengan Presiden AS Joe Biden untuk serangkaian pertemuan puncak yang dirancang untuk memperkuat tanggapan Barat terhadap Moskow.

Uni Eropa dan sekutunya telah memberlakukan serangkaian tindakan terhadap Rusia, termasuk membekukan aset-aset bank sentralnya.

Ukraina menentang permintaan Rusia agar pasukannya meletakkan senjata sebelum fajar pada Senin (21/3/2022) di Mariupol, di mana ratusan ribu warga sipil telah terperangkap di sebuah kota yang dikepung.

Dengan sedikit tanda-tanda meredanya konflik, fokus kembali ke apakah pasar akan mampu menggantikan barel Rusia yang terkena sanksi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement