Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sinyal Harga Pertamax Jadi Rp16.000, Minggu Ini Naik?

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 30 Maret 2022 |11:36 WIB
Sinyal Harga Pertamax Jadi Rp16.000, Minggu Ini Naik?
Harga Pertamax Segera Naik. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian BUMN memberikan sinyal adanya kenaikan BBM RON 92, Pertamax. Hal ini pun memperkuat bahwa harga Pertamax segera naik seiring dukungan Komisi VI DPR RI.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai, kenaikan harga Pertamax diperlukan karena harganya sudah jauh dari harga keekonomian dunia. Adapun Pertamax masih dihargai Rp9,000 per liter, sedangkan harga keekonomian maksimal Rp16.000 per liter.

Bahkan, Arya mencatat para pengguna Pertamax adalah warga dengan latar belakang ekonomi atas atau orang-orang kaya. Artinya, selama ini Pertamina telah mensubsidi pemakai mobil mewah.

"Selama ini Pertamina sudah subsidi nih ke para pemakai Pertamax, yang sebenarnya orang-orang kalangan atas pemakai mobil mewah. Jadi lucu juga jika Pertamina mensubsidi mobil mewah tersebut,” ujar Arya kepada Wartawan dikutip Rabu, (30/3/2022).

Baca Juga: Naikkan Harga Pertamax, Dirut Pertamina Minta Restu DPR

Di lain sisi, Arya mengaku sejumlah pengamat sudah memberikan usulan agar harga Pertamax harus disesuaikan dengan harga keekonomian saat ini. Pasalnya terjadi gap yang cukup tinggi.

"Kita tahu harga Pertamax sekarang Rp9.000-an. Kalau harga keekonomiannya saat ini sampai Rp16.000, yang harga sebenarnya segitu di dunia. Memang sangat jauh. Memang saya dapat masukkan dari berbagai para pengamat dan sebagainya, bahwa memang harga Pertamax sudah jauh dari harga keekonomiannya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Komisi VI DPR memutuskan mendukung Pertamina untuk menaikan harga Pertamax. Keputusan ini disampaikan melalui kesimpulan rapat dengar pendapat bersama Direksi Pertamina pada Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Pertamina soal Kenaikan Harga Pertamax, Jadi Dijual Rp16.000/Liter?

Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima menyebut dukungan DPR diperlukan. Pasalnya, langkah penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi ini mengikuti harga keekonomian minyak dunia. Selain itu, untuk menjaga kondisi keuangan Pertamina agar tidak terkontraksi.

"Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalankan penugasan pemerintah," demikian salah satu poin kesimpulan yang dibacakan Bima.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement