Dengan memadainya infrastruktur jaringan gas, maka banyak potensi penyerapan gas dalam negeri yang bisa dimanfaatkan.
Misalnya, peralihan penggunaan LPG dengan gas natural produksi dalam negeri. Ini tentu bisa menekan impor LPG yang menembus Rp 8,5 triliun per 2021, menurut data Badan Pusat Statistik.
BACA JUGA:BPKN Minta Sanksi Tegas Oknum Pengusaha Minyak Goreng Nakal
"Lalu diesel, pembangkit listrik juga bisa diswitch ke gas alam kita. Banyak yang bisa ditingkatkan," ungkapnya.
Di sisi lain, produksi gas juga tidak bisa digenjot di awal. Tidak seperti minyak, gas memiliki sifat yang tidak bisa disimpan dalam waktu lama. Lalu, pendistribusian gas juga memerlukan biaya yang lebih tinggi ketimbang minyak.
"Gas itu diproduksi bila sudah ada pembelinya, jadi tidak bisa produksi sebanyak-banyaknya dan disimpan itu nggak ekonomis justru merugikan," katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)