JAKARTA - Menghadapi situasi harga bahan pokok dan energi yang naik di dalam negeri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis bahwa situasi tersebut tidak berimbas pada tingkat inflasi.
Dia menekankan bahwa tingkat inflasi Indonesia masih akan sesuai dengan target BI di kisaran 2% sampai 4%.
"Berdasarkan assessment kami sejauh ini, BI masih confident inflasi masih terjaga di sasaran 2% - 4%," ujar Perry dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Rabu (13/4/2022).
BACA JUGA:BI Kaji Penerbitan Sukuk Bank Indonesia Inklusif
Kendati demikian, Perry tidak menampik dampak menegangnya kondisi geopolitik Rusia-Ukraina turut membuat harga di dalam negeri mengalami kenaikan.
Dia menyebut jika dilihat dari tingkat inflasi pada bulan Maret 2022, angkanya masih rendah di bawah target yang sebesar 2,37%.
"Kenaikan harga bahan-bahan yang diatur pemerintah seperti minyak goreng hingga BBM juga tidak akan membuat tekanan pada inflasi, jika pemerintah menanganinya dengan kebijakan insentif atau langkah fiskal," jelasnya.
BACA JUGA:Bank Indonesia-Central Bank of the United Arab Emirates Teken Perjanjian Kerjasama
Meski begitu, dia mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau dampak kenaikan harga-harga terhadap inflasi.
"Terutama menghadapi momen bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2022 yang ada peningkatan permintaan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)