MALANG - Pertamina memprediksi ada kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara selama Hari Raya Idul Fitri.
Hal ini seiring sejumlah pelonggaran aturan selama lebaran 2022, mulai dari penghapusan tes swab antigen untuk perjalanan hingga diperbolehkannya mudik.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Pertamina kembali mengaktifkan Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2022 mulai 11 April 2022 hingga 10 Mei 2022 untuk memantau ketersediaan stok BBM dan elpiji.
BACA JUGA:Pertamina: Harga Pertamax Naik Karena Jenis BBM Non Subsidi
Menurut Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi, kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline misalnya diprediksi mencapai 15%, penggunaan elpiji naik sekitar 6% dari rata-rata normal harian.
"Khusus untuk bahan bakar pesawat terbang avtur kenaikannya cukup drastis 36 persen, dari 655 KL menjadi 894 KL di tahun 2022. Dibandingkan tahun lalu, karena di tahun lalu tidak ada pergerakan. Kalau sekarang orang naik pesawat tidak perlu antigen lagi kalau sudah booster," kata Deny, pada Kamis (14/4/2022) di Malang.
Deny menambahkan, kenaikan konsumsi BBM masyarakat diprediksi juga naik dari 17.042 kiloliter (KL) per hari, diperkirakan naik menjadi 19.537 kiloliter per harinya di lebaran 2022.
Daya konsumsi elpiji di kalangan masyarakat juga Pertamina memprediksi ada kenaikan seiring pelonggaran beberapa aturan perjalanan.
"Untuk LPG akan mengalami kenaikan dari rata-rata normal harian sebesar 5.591 Metric Ton (MT) menjadi 5.928 MT per hari. Sedangkan BBM jenis gasoil justru akan turun dari 7.713 menjadi 7.559 KL per hari dikarenakan beberapa industri akan berhenti operasi selama libur Idul Fitri," ungkapnya.
Dia memastikan selama 20 hari ke depan stok BBM dan elpiji di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara aman dan tercukupi.
BACA JUGA:Pertamina: Harga Pertamax Naik Karena Jenis BBM Non Subsidi
Meski demikian pihaknya meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying karena khawatir akan kehabisan stok.
"Secara ketahanan stok atau coverage days selama 20 hari bersifat akumulatif, artinya stok tersebut akan selalu tersedia di seluruh terminal BBM dan Depot LPG. Namun, tetap kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak panic buying atau khawatir akan kehabisan stok terutama di SPBU,” tukasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)