JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan tengah melakukan pembahasan untuk mengoptimalkan kawasan pesisir dan laut dalam berkontribusi menurunkan emisi karbon.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan wilayah pesisir memiliki potensi yang cukup besar untuk menyerap emisi karbon yang di keluarkan oleh masyarakat setiap harinya.
"Ekosistem pesisir itu meliputi mangrove, rawa payau, dan lain-lain menjadi faktor penting yang kita identifikasi untuk memitigasi perubahan iklim," ujar Menteri LHK dalam acara workshop blue carbon, pembangunan blue economy dan pencapaian target NDC, Senin (18/4/2022).
 BACA JUGA:Pulihkan Ekonomi, Menko Airlangga Kejar Investasi di Bidang Green dan Blue Economy
Menurutnya, potensi penyerapan karbon yang cukup besar itu juga memiliki potensi tersendiri dari sisi ekonomis, seperti yang saat tengah dibahas bersama KKP sebelum siap di implementasikan.
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Hartono Prawiraatmadja mengatakan menjelaskan kandungan karbon yang terdapat pohon mangrove tergolong tinggi, sehingga menjadi bagus untuk di budidayakan.
Misal dari sisi ekonomi sebetulnya juga memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi sumber pemasukan baru.
"Selama ini itukan lingkungan itu tidak ada nilainya, maka orang cenderung hanya nge-push produksinya, tidak memikirkan aspek lingkungan," sambungnya.