JAKARTA - Presidensi G20 Indonesia berkomitmen membangun arsitektur kesehatan global yang lebih baik dengan menutup kesenjangan pembiayaan kesehatan antara negara maju dan berkembang.
"Diperlukan dana kesehatan untuk meningkatkan respons global terhadap Covid-19 dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi di masa depan," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam CSIS Global Dialog 2022, dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu (27/4/2022).
Investasi dengan jumlah yang signifikan untuk memperbaiki arsitektur kesehatan global dan skema pembiayaan yang lebih inovatif masih perlu dimobilisasi.
Baca Juga:Â Erick Thohir Sebut Generasi Milenial Bisa Jadi Pendorong Ekonomi
Menurutnya Covid-19 telah menunjukkan bahwa dunia kekurangan sumber daya untuk membuat setiap negara siap menghadapi pandemi. Hal ini tampak juga dari vaksinasi yang tidak merata dimana tingkat vaksinasi negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah masih rendah.
"Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah harus didorong untuk mereformasi sektor kesehatan mereka untuk memenuhi target global pada vaksinasi, diagnosa Covid-19, dan pengobatan," katanya.
Baca Juga:Â Erick Thohir: RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Ekonomi Digital
Selain pada sektor kesehatan, pandemi Covid-19 juga berdampak pada sektor pendidikan di mana 1,5 miliar anak sulit mengakses pendidikan karena pandemi, dan 30 juta di antara anak-anak yang putus sekolah diperkirakan tidak akan kembali bersekolah.